- Pendekatan terhadap Keamanan
iPhone (iOS):
Apple mengendalikan seluruh ekosistem iOS, mulai dari perangkat keras hingga perangkat lunak dan App Store. Pendekatan tertutup ini memungkinkan Apple untuk menerapkan kontrol keamanan yang ketat di setiap level.
Semua aplikasi di App Store harus melalui proses kurasi yang ketat, mengurangi risiko malware atau aplikasi berbahaya.
Android:
Android adalah sistem operasi open-source yang digunakan oleh berbagai produsen perangkat. Fleksibilitas ini juga membawa tantangan dalam mengamankan semua perangkat secara seragam.
Google Play Store memiliki lebih banyak aplikasi, tetapi karena sistem yang lebih terbuka, aplikasi berbahaya lebih mudah masuk ke platform ini.
- Pembaruan Keamanan
iPhone:
Apple merilis pembaruan iOS secara serentak untuk semua perangkat yang didukung, memastikan bahwa semua pengguna mendapatkan perbaikan keamanan dan fitur terbaru tanpa penundaan.
iPhone biasanya mendapatkan dukungan pembaruan selama 5-6 tahun, menjaga perangkat tetap aman lebih lama.
Android:
Pembaruan keamanan di Android bervariasi tergantung pada pabrikan dan model perangkat. Beberapa perangkat Android, terutama yang menggunakan Android One atau Pixel, mendapatkan pembaruan rutin, tetapi banyak perangkat lain yang tertinggal.
Fragmentasi Android menyebabkan banyak perangkat tidak mendapatkan pembaruan keamanan yang diperlukan, membuatnya lebih rentan terhadap ancaman.
- Privasi Pengguna
iPhone:
Apple dikenal dengan komitmennya terhadap privasi pengguna, dengan fitur seperti App Tracking Transparency, yang memberikan kontrol penuh kepada pengguna atas bagaimana aplikasi melacak data mereka.
iPhone mengenkripsi data pengguna secara default, termasuk pesan dan file yang disimpan di perangkat.
Android:
Google telah meningkatkan fokus pada privasi pengguna dalam beberapa tahun terakhir, tetapi Android masih mengumpulkan lebih banyak data pengguna dibandingkan iOS, terutama karena integrasi mendalam dengan layanan Google.
Android juga menyediakan fitur enkripsi, tetapi implementasinya bisa berbeda-beda tergantung pada pabrikan dan model perangkat.
- Keamanan Aplikasi
iPhone:
App Store memiliki proses kurasi yang ketat, yang mengurangi risiko aplikasi berbahaya dan malware. Setiap aplikasi harus memenuhi standar keamanan Apple sebelum dapat diunduh oleh pengguna.
Pengguna iPhone tidak diizinkan untuk menginstal aplikasi dari sumber pihak ketiga, yang mengurangi risiko serangan dari luar App Store.
Android:
Google Play Store memiliki sistem keamanan seperti Google Play Protect, yang memindai aplikasi untuk malware. Namun, karena sistem yang lebih terbuka, risiko malware di Android lebih tinggi.
Pengguna Android dapat mengunduh aplikasi dari sumber pihak ketiga, yang meskipun memberikan fleksibilitas, juga meningkatkan risiko keamanan.
- Perlindungan dari Malware
iPhone:
Karena ekosistemnya yang tertutup dan kontrol ketat atas aplikasi, iPhone secara signifikan lebih jarang terkena malware dibandingkan perangkat Android.
Apple juga terus memperbarui iOS untuk menambal celah keamanan yang dapat digunakan oleh peretas.
Android:
Android lebih rentan terhadap serangan malware karena sistem yang lebih terbuka dan keragaman perangkat. Malware dapat menyusup melalui aplikasi pihak ketiga atau bahkan dari Play Store yang tidak sepenuhnya aman.
Google Play Protect membantu memitigasi risiko, tetapi tidak selalu mampu mencegah semua ancaman.
- Keamanan Biometrik
iPhone:
Apple menggunakan teknologi biometrik canggih seperti Face ID dan Touch ID, yang dirancang dengan tingkat keamanan tinggi.
Data biometrik disimpan secara lokal di perangkat dalam Secure Enclave, membuatnya lebih aman dari ancaman peretasan.
Android:
Android mendukung berbagai metode biometrik seperti sidik jari, pengenalan wajah, dan iris, tetapi kualitas dan keamanannya dapat bervariasi tergantung pada pabrikan.
Beberapa perangkat Android mungkin tidak memiliki sistem keamanan biometrik yang sekuat iPhone, meskipun perangkat flagship umumnya setara dalam hal ini.
- Perlindungan Data dan Enkripsi
iPhone:
Apple mengimplementasikan enkripsi data secara menyeluruh, termasuk enkripsi iMessage, FaceTime, dan data yang disimpan di iCloud. Bahkan Apple tidak dapat mengakses data terenkripsi ini tanpa izin pengguna.
Fitur seperti Find My iPhone memungkinkan pengguna untuk mengunci dan menghapus data dari jarak jauh jika perangkat hilang.
Android:
Android juga mendukung enkripsi perangkat, tetapi kualitas dan cakupan enkripsi dapat bervariasi tergantung pada pabrikan dan model.
Beberapa perangkat Android mendukung fitur serupa untuk menghapus data dari jarak jauh, tetapi tidak semua perangkat memiliki keamanan setara dengan iPhone.
Kesimpulan
Artikel ini bisa disimpulkan dengan menyatakan bahwa iPhone umumnya dianggap lebih aman dan privat daripada perangkat Android karena pendekatan Apple yang ketat terhadap keamanan dan kontrol atas seluruh ekosistem. Namun, Android terus berkembang dan menawarkan banyak fitur keamanan yang kuat, terutama pada perangkat flagship dan model yang didukung oleh Google langsung. Pilihan antara iPhone dan Android dari segi keamanan tergantung pada preferensi pengguna terhadap privasi, fleksibilitas, dan seberapa banyak mereka bersedia mengorbankan kebebasan untuk mendapatkan perlindungan yang lebih baik.